Mengapa Entrepreneurship?
Semangat wirausaha telah tumbuh di mana-mana. Namun idealnya semangat ini ditanamkan sedini mungkin, bukan ketika SMA atau kuliah saja. Bukankah Nabi Muhammad mulai menggembala dan menghasilkan uang di usia 6 tahun? Bukankah Nabi mulai berdagang di usia 12 tahun? Katakanlah kita belum bisa seperti itu. Tapi setidaknya kita sudah menanamkan cita-cita menjadi pengusaha itu pada anak-anak kita sedini mungkin. Inilah salah satu tugas TK Khalifah. Membuat anak-anak bercita-cita menjadi pengusaha.
Mengapa Khalifah?
Selama ini belum ada TK yang serius dan fokus mendukung semangat wirausaha (entrepreneurship) ini. Lantas, mengapa namanya Khalifah? Nah, kata khalifah sendiri sering dimaknai dengan pemimpin. Bukankah pengusaha itu pemimpin? Pemakmur. Pun pada hakikatnya, manusia adalah khalifah di muka bumi.
Kapan Berdirinya?
Berdiri di Batam pada tahun 2007 di bawah naungan Yayasan Khalifah Generasi Emas, kemudian dengan sistem kemitraan berkembang menjadi 70-an cabang di seluruh Indonesia. Adapun nama Khalifah telah dipatenkan.
Siapa Pendirinya?
Ippho Santosa, seorang pelopor otak kanan, penerima MURI Award, dan penulis mega-bestseller.
Apa Konsepnya?
Dua kata kuncinya adalah tauhid dan entrepreneurship. Di sini, setiap hari anak-anak praktik sholat dhuha, yang identik dengan sholat rezeki. Setiap Kamis, praktik puasa dan sedekah. Anak-anak juga diajarkan untuk mencintai Nabi dan para sahabat dengan cerita, lagu, dan tepuk khas TK Khalifah. Diharapkan hadirlah generasi yang soleh dan tangguh. Makanya slogannya, tauhid dan entrepreneurship. Contoh saja, salah satu lirik lagu di TK Khalifah, “Hidupku hanya untuk Allah. Teladanku Rasulullah. Baktiku untuk ibu dan ayah. Akulah anak Khalifah.”
Mengapa Konsep Ini?
Karena itulah yang paling penting saat ini: soleh dan tangguh. Nah, salah satu cara konkritnya adalah Program 100 Hari. Di mana dalam 100 hari, anak dapat menghafal berbagai surat, menghafal Asmaul Husna, praktik sholat dhuha, praktik sedekah, praktik puasa, mencintai Nabi, dan lain-lain. Outing pun kami arahkan ke bank dan tempat-tempat usaha, selain masjid terdekat.
Adakah Keunggulan Lainnya?
Ramah anak, tentunya. Kalau guru ketahuan mengancam anak, maka guru tersebut langsung ditindak tegas. Keramahan adalah keharusan di sini. Selain itu, 1 kelas hanya ada 18 anak. Jadi, betul-betul ramah, betul-betul menyenangkan, dan betul-betul diperhatikan. Apalagi bangunan TK yang berbentuk rumah, sehingga anak merasa TK ini adalah rumah keduanya. Bukan sekolah atau yang lain. Adapun tenaga pengajarnya berasal dari kota tersebut, yang kemudian dilatih di pusat juga dibekali sistem pengajaran, skenario pengajaran, dan lain-lain. Ini semua memudahkan pemilik dan pengelola untuk controlling.
Bagaimana Potensi Pasarnya?
Sangat besar. Karena bisnis pendidikan itu kebal krisis, demand cenderung stabil, dan memperoleh uang di depan. Menariknya, ini juga menjadi amal jariyah bagi pemiliknya. Karena di sinilah anak pertama kali diajarkan wudhu dan Al-Fatihah. Setiap kali anak berwudhu dan membaca Al-Fatihah, maka ini akan menjadi amal jariyah bagi pemiliknya. Sampai kapanpun. Jadi, berbisnis sambil beramal. Lantas, bagaimana dengan persaingan? Tentu ada. Namun tidak seberapa, karena memang pasarnya besar sekali. Hampir tanpa batas.
Berapa Investasinya?
Investasi terdiri dari Management Fee 39 juta, Belanja perlengkapan Rp 199 juta, tidak termasuk sewa rumah, renovasi, dan promosi tambahan (bila diperlukan).